PENGERTIAN KREATIVITAS DAN TEORI
KREATIVITAS
KELOMPOK :
-
Amalia Kusuma Wardhani (10512682)
-
Sharah Hanifah (16512958)
-
Yanuar Dwi Dimas Rahman Prasetya (1C514354)
KELAS : 1PA18
PENDAHULUAN :
A.
PENGERTIAN
KREATIVITAS
Walaupun ada pengakuan ilmiah terhadap
pentingnya kreativitas, namun hingga kini hanya sedikit sekali penelitian yang
telah dilakukan. Hal itu disebabkan adanya kesulitan metodologi dan karena
adanya keyakinan bahwa kreativitas adalah suatu faktor bawaan individual
sehingga hanya sedikit yang dapat dilakukan untuk mengendalikannya.
Beberapa
pengertian kreativitas menurut para ahli, diantaranya ;
a. Utami
Munandar (1995 : 25) kreativitas adalah suatu kemampuan umum untuk menciptakan
suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang
dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat
hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
b. Imam
Musbikin (2006 : 6) kreativitas adalah kemampuan memulai ide, melihat hubungan
yang baru, atau tak diduga sebelumnya, kemampuan memformulasikan konsep yang
tak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru untuk soal-soal yang ada, dan
mendapatkan pertanyaan baru yang perlu di jawab.
c. Mangunhardjana
(1986 : 11) adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya berguna
(useful), lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan,
mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan,
mendatangkan hasil lebih baik atau banyak.
d. Sternberg
(1988), kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut
psikologis, yaitu intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi.
e. Baron
(1969) yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau
menciptakan sesuatu yang baru.
f. Supriyadi
dalam Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati (2005 : 15) mengutarakan bahwa
kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah
ada. Selanjutnya ia menambahkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan berpikir
tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan
berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diverensiasi, dan integrasi antara
setiap tahap perkembangan.
g. Clark
Moustakis (1967), ahli psikologi humanistic menyatakan bahwa kreativitas adalah
pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam
bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan
orang lain.
h. Rhodes,
umumnya kreativitas didefinisikan sebagai Person, Process, Press, Product.
Keempat P ini saling berkaitan, yaitu Pribadi (Person) kreatif yang melibatkan
diri dalam proses (Process) kreatif, dan dengan dorongan dan dukungan (Press)
dari lingkungan, menghasilkan produk (Product) kreatif.
i.
Hulbeck (1945), “ Creative action is an
imposing of one’s own whole personality on the environment in an unique and
characteristic way”. Dimana tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan
kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya.
j.
Haefele (1962), kreativitas adalah
kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna social.
k. Torrance
(1988), kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah,
membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan menguji dugaan
atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya
menyampaikan hasil-hasilnya.
Dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para
ahli untuk menjelaskan makna dari kreativitas penulis mengambil kesimpulan
bahwa kreativitas adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, proses
konstuksi ide yang dapat diterapkan dalam menyelesaikan masalah, serta suatu
kegiatan yang bermanfaat.
Adapun Definisi kreativitas tergantung
pada segi penekanannya, kreativitas dapat didefinisikan kedalam empat jenis
dimensi sebagai Four P’s Creativity, yaitu dimensi Person,Proses, Press dan
Product sebagai berikut :
1. Definisi
kreativitas dalam dimensi Person. Definisi pada dimensi person adalah upaya
mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada individu atau person dari
individu yang dapat disebut kreatif. “Creativity refers to the abilities that
are characteristics of creative people” (Guilford, 1950 dalam Reni Akbar-Hawadi
dkk, 2001). “Creative action is an imposing of one’s own whole personality on
the environment in an unique and characteristic way
(Hulbeck,
1945 dikutip Utami Munandar, 1999). Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan
kemampuan atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang, hal ini erat kaitannya
dengan bakat. Sedangkan Hulbeck menerangkan bahwa tindakan kreatif muncul dari
keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi
kreativitas dari dua pakar diatas lebih berfokus pada segi pribadi.
2. Kreativitas
dalam dimensi Process. Definisi pada dimensi proses upaya mendefinisikan
kreativitas yang berfokus pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide
unik atau kreatif. “Creativity is a process that manifest in self in fluency,
in flexibility as well in originality of thinking” (Munandar, 1977 dalam Reni
Akbar-Hawadi dkk, 2001). Utami Munandar menerangkan bahwa kreativitas adalah
sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan
(fleksibititas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk
mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu gagasan. Pada
definisi ini lebih menekankan pada aspek proses perubahan (inovasi dan
variasi). Dari pendapat diatas kreativitas sebagai sebuah proses yang terjadi
didalam otak manusia dalam menemukan dan mengembangkan sebuah gagasan baru yang
lebih inovatif dan variatif (divergensi berpikir).
3. Definisi
Kreativitas dalam dimensi Press. Definisi dan pendekatan kreativitas yang
menekankan faktor press atau dorongan, baik dorongan internal diri sendiri
berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif,
maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis. Definisi Simpson
(1982) dalam S. C. U. Munandar 1999, merujuk pada aspek dorongan internal
dengan rumusannya sebagai berikut : “The initiative that one manifests by his
power to break away from the usual sequence of thought”
Mengenai
“press” dari lingkungan, ada lingkungan yang menghargai imajinasi dan fantasi,
dan menekankan kreativitas serta inovasi. Kreativitas juga kurang berkembang
dalam kebudayaan yang terlalu menekankan tradisi, dan kurang terbukanya
terhadap perubahan atau perkembangan baru.
4. Definisi
Kreativitas dalam dimensi Product. Definisi pada dimensi produk merupakan upaya
mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan
oleh individu baik sesuatu yang baru/original atau sebuah
elaborasi/penggabungan yang inovatif. “Creativity is the ability to bring
something new into existence” (Baron, 1976 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001).
Definisi
yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada orisinalitas, seperti yang
dikemukakan oleh Baron (1969) yang menyatakan bahwa kreatifitas adalah
kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Begitu pula menurut
Haefele (1962) dalam Munandar, 1999; yang menyatakan kreativitas adalah
kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial.
Dari dua definisi ini maka kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru
tetapi mungkin saja kombinasi dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Dari
berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli untuk menjelaskan makna
dari kreativitas yang dikaji dari empat dimensi yang memberikan definisi saling
melengkapi. Untuk itu kita dapat membuat berbagai kesimpulan mengenai definisi
tentang kreativitas dengan acuan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para
ahli.
Dari
beberapa uraian mengenai definisi kreativitas yang dikemukakan diatas peneliti
menyimpulkan bahwa : “Kreativitas adalah proses konstruksi ide yang orisinil
(asli), bermanfaat, variatif (bernilai seni) dan inovatif (berbeda/lebih
baik)”.
B.
KONSEP
DASAR KREATIVITAS BERDASARKAN 4 P
Strategi 4P yaitu Pribadi, Pendorong,
Proses, dan Produk yang menurut para ahli dapat membantu mengembangkan
kreatifitas anak jika diterapkan secara benar. Pada dasarnya setiap anak
memiliki kreativitas, hanya saja tidak semua anak bisa mengembangkan
kreatifitasnya dengan benar. Untuk itu diperlukan peran orang tua dalam
mengembangkan kreatifitas tersebut. Melalui strategi 4P ini diharapkan dapat
membantu orang tua dalam mengembangkan kreativitas anaknya.
Pribadi
Pribadi Hal pertama yang harus orang tua
ketahui dalam upaya mengembangkan kreatifitas anak adalah dengan memahami pribadi
mereka, diantaranya dengan :
Memahami
bahwa setiap anak memiliki pribadi berbeda, baik dari bakat, minat, maupun
keinginan. Menghargai keunikan kreativitas
yang dimiliki anak, dan bukan mengharapkan hal-hal yang sama antara satu anak
dengan anak lainnya, karena setiap anak adalah pribadi yang “unik”, dan
kreatifitas juga merupakan sesuatu yang unik.
Jangan
membanding-bandingkan anak karena tiap anak memiliki minat, bakat, kelebihan
serta ketebatasannya masing-masing. Pahamilah kekurangan anak dan kembangkanlah
bakat dan kelebihan yang dimilikinya.
Pendorong
Dorongan
dan motivasi bagi anda sangat berguna bagi anak dalam mengembangkan motivasi
instrinsik mereka, dengan begitu mereka akan sendirinya berkreasi tanpa merasa
dipaksa dan dituntut ini itu, kita dapat melakukan :
Berilah
fasilitas dan sarana bagi mereka untuk berkreasi, misalnya melalui
mainan-mainan yang bisa merangsang daya kreativitas anak misalnya balok-balok
susun, lego, mainan alat dapur dan sebagainya. Hindari memberikan mainan yang
tinggal pencet tombol atau mainan langsung jadi.
Ciptakan
lingkungan keluarga yang mendukung kreatifitas anak dengan memberikan susana
aman dan nyaman.Hindari membatasai ruang gerak anak didalam rumah karena takut
ada barang-barang yang pecah atau rusak, karena cara ini justru bisa memasung
kreativitas mereka, alangkah lebih baik jika anda mau mengalah dengan menyimpan
dahulu barang-barang yang mudah pecah ketempat yang aman, atau anda bisa
meyediakan tempat khusus bermain anak, dimana anak bebas berkreasi. Disiplin
tetap diperlukan agar ide-ide kreatif mereka bisa terwujud.
Proses
Proses
berkreasi merupakan bagian paling penting dalam pengembangan kreativitas dimana
anak anda akan merasa mampu dan senang bersibuk diri secara kreatif dengan
aktifitas yang dilakukannya, baik melukis, menyusun balok, merangkai bunga dan
sebagainya, beberapa hal yang dapat dilakukan:
Hargailah kreasinya tanpa perlu berlebihan,
karena secara intuisif anak akan tahu mana pujian yang tulus dan yang mana yang
hanya akan basa-basi.
Hindari memberi komentar negatif saat anak
berkreasi, apalagi disertai dengan perintah ini itu terhadap karya yang sedang
dibuatnya, karena hal ini justru dapat menyurutkan semangatnya berkreasi.
Peliharalah harga diri anak dengan
mengungkapkan terlebih dahulu komentar anda secara positif, misalnya “bunda
senang adek bisa membuat menara seperti itu, lain kali adek buat yang lebih
tinggi dan tidak mudah ambruk ya.” Dengan demikian anak akan merasa dirinya mampu
dan dihargai lingkungannya
Produk
Pada
tahap ini anak sudah bisa menghasilkan produk kreatif mereka, yang bisa
dilakukan:
Hargailah
hasil kreatifitas mereka meski hasilnya agak kurang memuaskan. Pajanglah karya anak anda di kamar mereka atau
tempat-tempat lain yang memungkinkan. Dengan demikian, anak akan merasa bangga
karena karyanya dihargai.
TEORI MENGENAI KREATIVITAS :
C.
TEORI
PEMBENTUKAN PRIBADI KREATIF :
a.
Teori
Psikoanalisa
Psikoanalisa memandang kreativitas
sebagai hasil mengatasi suatu masalah, yang biasanya dimulai sejak di masa
anak-anak. Priadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai
pengalaman traumatis, yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang
disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari
trauma.
Adapun
tokoh-tokohnya adalah:
Sigmund Freud. Ia menjelaskan proses
kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk
menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak
dapat diterima. Sehingga biasanya mekanisme pertahanan merintangi produktivitas
kreatif. Meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif,
namun justru mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari
kreativitas.
Ernest Kris. Ia menekankan bahwa
mekanisme pertahanan regresi (beralih ke perilaku sebelumnya yang akan memberi
kepuasaan, jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasaan)
juga sering muncul dalam tindakan kreatif.
Carl Jung. Ia juga percaya bahwa
ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat
tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi.
Dengan adanya ketidaksadaran kolektif, akan timbul penemuan, teori, seni, dan
karya-karya baru lainnya. Prose inilah yang menyebabkan kelanjutan dari
eksistensi manusia.
b.
Teori
Humanistik
Humanistik lebih menekankan kreativitas
sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Dan kreativitas dapat
berkembang selama hidup dan tidak terbatas pada usia lima tahun pertama.
Abraham
Maslow. Ia menekankan bahwa manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi
nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu, diwujudkan Maslow sebagai
hirarki kebutuhan manusia, dari yang terendah hingga yang tertinggi.
Carl
Rogers. Ia menjelaskan ada 3 kondisi dari pribadi yang kreatif, adalah
keterbukaan terhadap pengalaman, kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan
Patokan pribadi seseorang, kemampuan untuk bereksperiman atau untuk ‘bermain’
dengan konsep-konsep.
c.
Teori
Cziksentmihalyi
Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya
kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh
seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi
pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
a. Minat
pada usia dini pada ranah tertentu:
Minat
menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu,
sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
b. Akses
terhadap suatu bidang:
Adanya
sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang
diminati sangat membantu pengembangan
bakat.
c. Access
to a field:
Kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat + tokoh-tokoh penting dalam
bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan
kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam b idang yang diminati sangat
penting untuk mendapatkan pengakuan + penghargaan dari orang-orang
penting.
Orang-orang
kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan
diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk
mencapau tujuannya.
D.
KESIMPULAN
Kreativitas merupakan usaha melibatkan
diri pada proses kreatif yang didasari oleh intelegensi, gaya kognitif, dan
kepribadian/motivasi, juga merupakan kemampuan untuk menghasilkan atau mencipta
sesuatu yang baru.
Strategi 4P yaitu Pribadi, Pendorong,
Proses, dan Produk yang menurut para ahli dapat membantu mengembangkan
kreatifitas anak jika diterapkan secara benar. Pada dasarnya setiap anak
memiliki kreativitas, hanya saja tidak semua anak bisa mengembangkan
kreatifitasnya dengan benar. Untuk itu diperlukan peran orang tua dalam
mengembangkan kreatifitas tersebut.
Teori pembentukan pribadi kreatif
didasari oleh 3 teori yaitu psikoanalisa, humanistik dan Cziksentmihalyi.
REFERENSI :
Munandar,Utami.
2004. “Pengembangan Emosi dan Kreativitas”. Jakarta ; Rineka Cipta
M.M
Sutopo, Tjetjep.2005.”Pengembangan Kreativitas Anak”.Bandung:Depdiknas
Basuki, Heru. 2006. “pengembangan
kreativitas” melalui, http://www.heru.staff.gunadarma .ac.id
Winkel, W. S. 2004. “Psikologi Pengajaran” . Yogyakarta: Media
Abadi
S.pd,Trihardiyanti.2005.”Perekembangan
Aktivitas Anak Melalui Pembelajaran Bermasalah”Melalui (http://binatalenta.com)