Kamis, 25 September 2014

Psikologi Manajemen



Nama : Amalia Kusuma Wardhani
Npm  : 10512682
Kelas : 3PA12

Pertemuan 1
A.   Pengantar
1)    Pengertian  Manajemen
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.

2)    Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

B.   Perencanaan Penetapan Manajemen
1)    Pengertian Perencanaan
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.

2)    Langkah-langkah penyusunan perencanaan dalam manajemen
A.   Merumuskan Misi dan Tujuan.
Usaha sistematis formal untuk menggariskan wujud utama dari perusahaan , sasaran sasaran, kebijakan kebijakan dan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran dan wujud utama perusahaan yang bersangkutan.
B.   Memahami Keadaan Saat ini.
Perencanaan menyangkut jangkauan masa depan dari keputusan-keputusan yang dibuat sekarang, untuk mengenal sistematis peluang dan ancaman dimasa mendatang. Dengan pilihan langkah-langkah yang tepat akan lebih menguntungkan perusahaan. Meliputi jangka pendek dan sampai jangka panjang.
C.   Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya Tujuan. Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha mencapai tujuan perlu sedini mungkin diidentifikasi, agar persiapan dapat dilakukan. Disatu pihak perusahaan dapat meraih kemudahan dan manfaat optimal dengan kesempatan yang tersedia.
D.    Menyusun rencana Kegiatan untuk mencapai tujuan.
Tujuan dapat dicapai dengan beberapa cara, diantaranya adalah :
a. Menyusun berbagai alternatif kebijaksanaan dan tindakan-tindakan yang mungkin dapat dipilih.
b. Menilai dan membandingkan untung rugi setiap alternatif kegiatan kebijakan.
c. Memilih dan menetapkan suatu alternatif yang paling cocok dan baik diantara alternatif-alternatif lain.

3)    Manfaat Perencanaan dalam Manajemen
Manfaat perencanaan adalah untuk mengurangi ketidakpastian dengan mendorong para manajer untuk melihat ke depan, mengantisipasi perubahan, mempertimbangkan dampak perubahan, dan menyusun tanggapan-tanggapan yang tepat. Perencanaan juga memperjelas konsekuensi tindakan-tindakan yang mungkin dilakukan oleh para manajer dalam menanggapi perubahan. Perencaan mengurangi kegiatan-kegiatan yang tumpang tindih dan sia-sia.
4)    Jenis-jenis Perencanaan Organisasi
a.      Rencana Strategis adalah rencana-rencana yang berlaku bagi seluruh organisasi, menentukan sasaran umum organisasi tersebut, dan berusaha menempatkan organisasi tersebut dalam lingkungannya.
b.     Rencana Operasional adalah rencana yang menentapkan rincian tentang cara mencapai keseluruhan tujuan organisasi.

    Perencanaan menurut Keterangan Waktu dibagi menjadi Rencana Jangka Panjang dan Rencana Jangka Pendek

a.     Rencana Jangka Panjang adalah rencana dengan kerangka waktu di atas tiga tahun.
b.     Rencana Jangka Pendek adalah rencana yang mencakup satu tahun atau kurang.

 Perencanaan menurut Kekhususan dibagi menjadi Rencana Khusus (Specific) dan Rencana Mengarahkan (Directional)

a.     Rencana Khusus (Specific) adalah rencana yang sudah dirumuskan dengan jelas dan tidak menyediakan ruang bagi interpretasi.
b.      Rencana Mengarahkan (Directional) adalah rencana yang fleksibel yang menetapkan pedoman umum.

C.   Pengorganisasian Struktur Manajemen
1.     Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
a.     Struktur sederhana
Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) di puncak.

b.     Birokrasi
Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.
Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi. Kelemahan besar lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.

c.       Struktur matriks
Struktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.
Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi: fungsional dan produk. Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan produk. Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai anggaran. Departementalisasi produk, di lain pihak, memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan. Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran. Lebih jauh, departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan kegiatan. Matriks berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka.
Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan -manajer departemen fungsional dan manajer produk. Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda.




2.     Contoh Struktur Organisasi dalam Suatu Perusahaan




 

3)    Pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen yang meliputi :
a)     Struktur Formal
Kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
b)    Struktur Informal
Kumpulan dari dua orang atau lebih yang terlibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.

4)    Manfaat struktur fungsional dan struktur divisional

Struktur organisasi fungsional ini mempunyai  beberapa kelebihan, antara lain:

a.     Efisiensi melalui spesialisasi

b.     Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana

c.      Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada level manajemen   puncak

d.     Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi

Adapun kelebihan dari struktur organisasi divisional antara lain:

a.      Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan cepat

b.     Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan

c.      Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan

d.     Kesempatan karir lebih terbuka


5)    Kerugian struktur fungsional dan struktur divisional
         
1.      Kekurangan dari struktur organisasi fungsional adalah:

·        Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi

·        Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional

·        Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi

·        Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi sulit


2.     Sedangkan kekurangan  struktur organisasi divisional antara lain:

o   Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi fungsional

o   Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar  divisi

o   Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah




Sumber :