Nama : Amalia Kusuma Wardhani
Npm
: 10512682
Kelas
: 3PA12
Pertemuan 1
A.
Pengantar
1) Pengertian Manajemen
Manajemen
adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi Mary Parker
Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan
manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal.
2) Pengertian
Kepemimpinan
Kepemimpinan
adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan
adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan
pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang
ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
B.
Perencanaan
Penetapan Manajemen
1) Pengertian
Perencanaan
Dalam
manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
2) Langkah-langkah
penyusunan perencanaan dalam manajemen
A. Merumuskan
Misi dan Tujuan.
Usaha sistematis formal
untuk menggariskan wujud utama dari perusahaan , sasaran sasaran, kebijakan
kebijakan dan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran dan wujud utama
perusahaan yang bersangkutan.
B. Memahami
Keadaan Saat ini.
Perencanaan menyangkut
jangkauan masa depan dari keputusan-keputusan yang dibuat sekarang, untuk
mengenal sistematis peluang dan ancaman dimasa mendatang. Dengan pilihan
langkah-langkah yang tepat akan lebih menguntungkan perusahaan. Meliputi jangka
pendek dan sampai jangka panjang.
C. Mempertimbangkan
faktor pendukung dan penghambat tercapainya Tujuan. Segala kemudahan dan
kemungkinan hambatan dalam usaha mencapai tujuan perlu sedini mungkin
diidentifikasi, agar persiapan dapat dilakukan. Disatu pihak perusahaan dapat
meraih kemudahan dan manfaat optimal dengan kesempatan yang tersedia.
D. Menyusun rencana Kegiatan untuk mencapai
tujuan.
Tujuan dapat dicapai dengan beberapa cara,
diantaranya adalah :
a. Menyusun berbagai
alternatif kebijaksanaan dan tindakan-tindakan yang mungkin dapat dipilih.
b. Menilai dan membandingkan untung rugi setiap
alternatif kegiatan kebijakan.
c. Memilih dan
menetapkan suatu alternatif yang paling cocok dan baik diantara
alternatif-alternatif lain.
3) Manfaat
Perencanaan dalam Manajemen
Manfaat
perencanaan adalah untuk mengurangi ketidakpastian dengan mendorong para
manajer untuk melihat ke depan, mengantisipasi perubahan, mempertimbangkan
dampak perubahan, dan menyusun tanggapan-tanggapan yang tepat. Perencanaan juga
memperjelas konsekuensi tindakan-tindakan yang mungkin dilakukan oleh para
manajer dalam menanggapi perubahan. Perencaan mengurangi kegiatan-kegiatan yang
tumpang tindih dan sia-sia.
4) Jenis-jenis
Perencanaan Organisasi
a. Rencana Strategis adalah rencana-rencana yang
berlaku bagi seluruh organisasi, menentukan sasaran umum organisasi tersebut,
dan berusaha menempatkan organisasi tersebut dalam lingkungannya.
b. Rencana
Operasional adalah rencana yang menentapkan rincian tentang cara mencapai
keseluruhan tujuan organisasi.
Perencanaan menurut Keterangan Waktu dibagi
menjadi Rencana Jangka Panjang dan Rencana Jangka Pendek
a. Rencana
Jangka Panjang adalah rencana dengan kerangka waktu di atas tiga tahun.
b. Rencana
Jangka Pendek adalah rencana yang mencakup satu tahun atau kurang.
Perencanaan menurut Kekhususan dibagi menjadi
Rencana Khusus (Specific) dan Rencana Mengarahkan (Directional)
a. Rencana
Khusus (Specific) adalah rencana yang sudah dirumuskan dengan jelas dan tidak
menyediakan ruang bagi interpretasi.
b. Rencana Mengarahkan (Directional) adalah
rencana yang fleksibel yang menetapkan pedoman umum.
C.
Pengorganisasian
Struktur Manajemen
1. Pengertian
Struktur Organisasi
Struktur
organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.
Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut
diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.
a. Struktur
sederhana
Struktur sederhana
adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang
rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja,
dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam
usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama.
Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam
kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan
akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk
dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana
menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena
formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung
menciptakan kelebihan beban (overload) di puncak.
b. Birokrasi
Birokrasi adalah sebuah
struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui
spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang
dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat,
rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai
komando.
Kekuatan utama
birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara
sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi yang
diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit
fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi. Kelemahan besar
lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan,
tidak ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang
karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada
aturan keputusan terprogram yang mapan.
c. Struktur matriks
Struktur matriks adalah
sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan
departementalisasi fungsional dan produk. Struktur matriks dapat ditemukan di
agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan
pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah,
universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.
Pada hakikatnya,
struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi: fungsional dan
produk. Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada
penyatuan para spesialis, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari
memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan
produk. Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para
spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka rampung tepat waktu dan
sesuai anggaran. Departementalisasi produk, di lain pihak, memiliki keuntungan
dan kerugian yang berlawanan. Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di
antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi target
anggaran. Lebih jauh, departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang
jelas atas semua kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan
duplikasi biaya dan kegiatan. Matriks berupaya menarik kekuatan tersebut
sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka.
Karakteristik
struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep kesatuan
komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan -manajer
departemen fungsional dan manajer produk. Karena itulah matriks memiliki rantai
komando ganda.
2. Contoh
Struktur Organisasi dalam Suatu Perusahaan
3) Pengorganisasian
sebagai fungsi dari manajemen yang meliputi :
a) Struktur
Formal
Kumpulan dari dua orang
atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta
dengan hubungan kerja yang rasional.
b) Struktur
Informal
Kumpulan dari dua orang
atau lebih yang terlibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak
disadari.
4) Manfaat
struktur fungsional dan struktur divisional
Struktur
organisasi fungsional ini mempunyai
beberapa kelebihan, antara lain:
a. Efisiensi
melalui spesialisasi
b. Komunikasi
dan jaringan keputusannya relatif sederhana
c. Mempertahankan
tingkat pengendalian strategi pada level manajemen puncak
d. Mempermudah
pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi
Adapun kelebihan dari struktur organisasi divisional
antara lain:
a. Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah
dan cepat
b. Mempunyai
fleksibilitas pada struktur perusahaan
c. Spesialisasi
pada setiap divisi dapat dipertahankan
d. Kesempatan
karir lebih terbuka
5) Kerugian
struktur fungsional dan struktur divisional
1. Kekurangan dari struktur organisasi fungsional
adalah:
·
Dapat mendorong timbulnya persaingan dan
konflik antar fungsi
·
Mengakibatkan sulitnya koordinasi di
antara bidang-bidang fungsional
·
Dapat menyebabkan tingginya biaya
koordinasi antar fungsi
·
Identifikasi karyawan dengan kelompok
spesialis dapat membuat perubahan menjadi sulit
2. Sedangkan
kekurangan struktur organisasi
divisional antara lain:
o
Mengkibatkan turunnya komunikasi antara
spesialisasi fungsional
o
Sangat potensial untuk menimbulkan
persaingan antar divisi
o
Pendelegasian yang besar dapat
menimbulkan masalah
Sumber
: